DG MEDIA DG Finance DG Hot DG Sport DG Travel DG Healt
🔴 LIVE 👁️ Dibaca oleh 0 orang

Daungroup Finance - Saham BBRI Lagi Murah? Simak Analisis Mendalam dan Pandangan Lo Kheng Hong

 Penulis: Rendra Wijaya | Editor: daungroup finance | Tanggal: 20 Juni 2025


Grafik harga saham BBRI turun di pasar modal Daungroup Finance
Grafik harga saham BBRI turun di pasar modal Daungroup Finance

Peluang di Tengah Koreksi Saham BBRI

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sedang mengalami tekanan harga yang signifikan. Pada Kamis, 19 Juni 2025, saham BBRI ditutup melemah 3,55% ke level Rp 3.800. Banyak investor yang mulai melirik saham perbankan terbesar ini sebagai "diskon besar-besaran". Namun, apakah benar saham BBRI saat ini undervalued? Mari kita bahas secara mendalam.

Data Perdagangan Saham BBRI Terkini

Berdasarkan data perdagangan terkini:

  • Harga saham BBRI: Rp 3.800 (per 19 Juni 2025)

  • Volume transaksi: 355,41 juta lembar

  • Frekuensi: 74.037 kali transaksi

  • Nilai transaksi: Rp 1,36 triliun

  • Net sell asing: Rp 524 miliar

Selama periode 11-19 Juni 2025, saham BBRI didominasi tren merah, hanya sekali stagnan, dan tercatat turun sebesar 6,63%. Sementara itu, akumulasi net sell asing selama seminggu terakhir mencapai Rp 1,01 triliun.


Apakah Saham BBRI Undervalued?

Valuasi saat ini:

  • PBV (Price to Book Value): 1,92x

  • PER (Price to Earning Ratio): 9,94x (annualized)

Keduanya di bawah rata-rata tiga tahun terakhir:

  • PBV rata-rata: 2,46x

  • PER rata-rata: 13,56x

Dengan begitu, secara valuasi murni, harga saham BRI saat ini tergolong murah dibandingkan sejarahnya.

Rekomendasi dari Analis: Kiwoom Sekuritas

Kiwoom Sekuritas menyatakan rekomendasi overweight untuk saham BBRI. Berdasarkan analisis gabungan (DDM, PE, dan PBV), mereka menetapkan nilai wajar Rp 4.720 untuk 12 bulan ke depan.

Perkiraan tersebut mencerminkan:

  • PER target: 11,02x

  • PBV target: 2,13x

Artinya, potensi upside masih terbuka lebar dari harga saat ini.


Apa Kata Lo Kheng Hong Tentang Saham BBRI?

Investor kawakan Indonesia, Lo Kheng Hong, turut memberikan komentarnya dalam sebuah diskusi panel di Universitas Tarumanegara pada 2 Juni 2025.

"Memang laba BRI di kuartal I-2025 menurun karena ada peningkatan pencadangan. Tapi jangan hanya lihat satu kuartal. Harus dilihat setahun penuh." — Lo Kheng Hong

Menurut Pak Lo, fundamental perusahaan besar seperti BRI tidak bisa hanya diukur dari laporan kuartalan.

Faktor Penyebab Tekanan Harga Saham

Beberapa faktor yang menekan harga saham BBRI antara lain:

  • Pencadangan meningkat akibat potensi risiko kredit

  • Aksi profit-taking investor setelah reli panjang di kuartal I

  • Arus keluar dana asing (capital outflow) dari saham perbankan

Namun, faktor-faktor tersebut dianggap sementara dan bukan indikasi penurunan fundamental jangka panjang.

Baca juga : Daungroup Media – Perbaikan Total Jalur Neraka Parung Panjang Dimulai, Target Rampung Akhir 2025

Apa Strategi Investor Menghadapi Situasi Ini?

a. Buy on Weakness

Bagi investor jangka panjang, momen saat ini bisa jadi peluang untuk akumulasi. Apalagi jika harga menyentuh support historis.

b. Diversifikasi ke sektor lain

Jika ragu dengan sektor perbankan, investor bisa mengalihkan sebagian portofolio ke sektor defensif seperti consumer goods, infrastruktur, atau energi.

c. Pantau laporan keuangan Q2 2025

Perhatikan apakah ada rebound laba bersih, pertumbuhan kredit, dan NPL (Non-Performing Loan) membaik atau tidak.

Komentar Pasar dan Media

Berikut beberapa tanggapan dari komunitas keuangan:

"BBRI saat ini ibarat barang branded yang sedang diskon, tinggal tunggu sabar sedikit untuk profit." — Investor Retail Twitter

"Selama BRI tetap jadi bank mikro terbesar, saya tidak khawatir. Beli bertahap adalah strategi saya." — Komentar Forum Saham


Ikuti update saham BBRI dan saham unggulan lainnya hanya di Daungroup Finance. Jangan lewatkan analisis dan berita terbaru tiap harinya! 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama