Penulis: Ananda Prasetya – Daungroup Finance
![]() |
iHSG Terancam Longsor Awal Pekan Ini daungroup finance |
Daungroup Finance, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka awal pekan ini, Senin (23/6/2025), dengan kekhawatiran tinggi menyusul meningkatnya eskalasi geopolitik di Timur Tengah. Aksi militer Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran dikhawatirkan memperparah sentimen global dan menekan pasar modal Indonesia.
Pada perdagangan Jumat lalu, IHSG sudah ditutup melemah 0,88% ke posisi 6.907,14. Secara mingguan, indeks turun tajam 3,61%—penurunan mingguan terdalam sejak April 2025. AS Serang Iran, Ketegangan Geopolitik MeningkatKetegangan dipicu oleh keputusan Presiden AS, Donald Trump, yang memerintahkan pengeboman tiga fasilitas nuklir Iran: Fordow, Natanz, dan Esfahan. Fordow mengalami kerusakan paling parah.
Meski Trump menyebut serangan ini sebagai langkah menuju perdamaian, fakta bahwa Washington kini terlibat langsung dalam konflik bersenjata dengan Teheran membuat investor global waspada. Dampaknya ke IHSG dan KomoditasMaximilianus Nico Demus, Associate Director di Pilarmas Investindo Sekuritas, mengatakan keterlibatan AS membuat dinamika pasar semakin tak menentu.
Selain harga minyak, potensi respon balasan dari Iran juga menjadi kekhawatiran pasar. Investor diperkirakan menunggu perkembangan selanjutnya sebelum melakukan aksi beli baru. Analisis Teknikal IHSGSecara teknikal, IHSG kini berada di bawah level psikologis 7.000, mengindikasikan sinyal negatif.
|
Implikasi Lebih Luas: Risiko Blok Ekonomi Global?
Nico juga mengingatkan kemungkinan munculnya kutub-kutub ekonomi baru akibat sikap unilateral AS. Ini bisa memperburuk hubungan dagang dan mempersempit ruang diplomasi ekonomi global.
“Jika Amerika terus agresif, bisa muncul blok baru. Negara-negara lain akan makin berhati-hati bermitra dengan Washington,” tambahnya.
Rekomendasi Investor:
-
Waspadai tekanan lanjutan di sektor energi & properti
-
Jaga portofolio dengan aset defensif seperti emas dan saham utilitas
-
Perhatikan rilis data ekonomi dan pernyataan bank sentral pekan ini